Minggu, 23 November 2014

Akuntansi Dalam Kehidupan Sehari- Hari


Akuntansi Dalam Kehidupan Sehari- Hari 

Setiap hari kita selalu melakukan aktivitas dan sebagian besar aktivitas tersebut adalah hal-hal yang berkaitan dengan bisnis. Dan dimana ada bisnis pasti ada yang namanya akuntansi. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis”. Akuntansi terlibat dalam hampir segala sesuatu dalam hidup kita apakah kita tahu atau tidak, dan  pentingnya kadang-kadang bisa dilupakan. Bahkan kegiatan sehari-hari yang kita lakukan dirumah seperti mandi, makan, mencuci dan lainnya pun juga berhubungan dengan akuntansi karena hal tersebut pasti mengeluarkan biaya walaupun kita tidak menyadarinya.
Manfaat dari belajar dan memahami akuntansi adalah kita bisa menjadi akrab dengan angka angka, kita pun juga bisa lebih cepat dalam menggunakan kalkulator, dan terbiasa dalam hal perhitungan keuangan dalam kehidupan sehari-hari.

Bidang- Bidang Akuntansi

-          Akuntan privat
Adalah akuntan yang bekerja pada sebuah perusahaan atau lembaga lain yang biasanya memegang jabatan sebagai berikut : Kepala bagian, kepala bagian akuntansi, bendahara, dll.

-          Akuntan Public
Adalah akuntan yang tidak bekerja pada sebuah lembaga yang berdiri sendiri dan untuk menjadi akuntan public syaratnya adalah sudah terdaftar pada pemerintah sebagai akuntan public.

-          Akuntansi pemerintah
Akuntansi yang bekerja dilembaga pemerintahan

-          Akuntansi pendidikan
Akuntansi yang bekerja di lembaga pendidikan untuk mengajar, riset dan pengembangan pengetahuan akuntansi

Contoh Bidang-Bidang Akuntansi :
1.      Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
2.      Pemeriksaan Akuntansi (Auditing)
3.      Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
4.      Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
5.      Akuntansi Perpajakan
6.      Peranggaran (Budgeting)
7.      Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)
8.      Sistem Akuntansi (Accounting System)

Laporan Keuangan
Adalah Laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan baik didalam maupun diluar perusahaan mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Transaksi keuangan diseleksi, dicatat serta dianalisis sehingga tercipta laporan keuangan yang bersifat normatif untuk pengambilan keputusan.

            Syarat-syarat laporan keuangan :
1.      Relevan, artinya info yang disajikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk pengambilan keputusan
2.      Dapat dimengerti
3.      Daya uji
4.      Netral, bersifat umum, obyektif
5.      Tepat waktu
6.      Daya banding
7.       Lengkap, harus memenuhi syarat tersebut diatas dan tidak menyesatkan para pembaca.

Rabu, 19 November 2014

Perbedaan antara Wiraswastaan, Wiraswasta, dan Wiraswastawan. Perbedaan Perusahaan Kecil dan Perusahaan Besar. Contoh Franchise Local dan Asing yang Ada di Indonesia. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN FRANCHISE DARI SISI FRANCHISEE (ORANG YANG MAU PINJAM NAMA PERUSAHAAN ORANG LAIN)



Perbedaan antara Wiraswastaan, Wiraswasta, dan Wiraswastawan

Kewiraswastaan adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk berisiko menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil, Sedangkan Wiraswasta adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan darinya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan, dan Sedangkan wiraswastawan ialah seseorang yang memiliki dorongan untuk menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan, disertai modal dan resiko, serta menerima balas jasa dan kepuasan dan kebebasan pribadi atas usahanya tersebut.



Perbedaan  Perusahaan Kecil dan Perusahaan Besar

 PERUSAHAAN KECIL
1. Pada umumnya dikelola/dipimpin sendiri oleh pemiliknya.
2. Struktur organisasinya sederhana dan masih banyak perangkapan tugas/jabatan pada seseorang.
3. Persentase kegagalan usaha relatif cukup tinggi.
4. Sulitan untuk mengembangkan usaha dikarenakan sulit memperoleh pinjaman dengan syarat lunak.
Contoh :
-          Ayam bakar Pak Mono
-          Pecel Lele Lela
-          Gado-Gado Boplo

PERUSAHAAN BESAR
1. Pada umumnya dikelola/dipimpin oleh manajer profesional (bukan pemiliknya)
2. Struktur organisasinya kompleks dan sudah ada spesialisasi pekerjaan.
3. Persentase kegagalan usaha relatif rendah.
4. Modal jangka panjang relatif lebih mudah diperoleh untuk pengembangan usaha
Contoh :
-          Bank Rakyat Indonesia
-          Bank Mandiri
-          PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk


Contoh Franchise Local dan Asing yang Ada di Indonesia

FRANCHISE LOKAL
FRANCHISE ASING
Kebab Turki Baba Rafi
-          makanan dengan menu utama kebab
Mc. DONALD
-          Bisnis makanan cepat saji
CFC
-          Bisnis Makanan cepat saji dengan menu utama Ayam goreng
A&W
-          Bisnis makanan cepat saji
Mosaic Element
-          Bisnis seni, kerajinan & fashion
KFC
-          Bisnis makanan cepat saji
Holand Bakery
-          Bisnis Cakes
PIZZA HUT
-          Makanan dengan menu utama Pizza
Coffee Toffee
-          Bisnis minuman kopi
DUNKIN DONUTS
-          Makanan dengan menu utama Donat
Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk
-             Bisnis restoran dengan menu utama ayam tulang lunak
COCA-COLA
-          Minuman soda
Bakso Malang Kota Cak Eko
-          restoran dengan menu utama bakso malang
PEPSI COLA
-          Minuman Soda
Apotek Malaka
-          Bisnis apotek / obat-obatan
HOKA-HOKA BENTO
-          Makanan cepat saji dengan menu utama makanan khas jepang



KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN FRANCHISE DARI SISI FRANCHISEE (ORANG YANG MAU PINJAM NAMA PERUSAHAAN ORANG LAIN)

Keuntungan:
1. Adanya program-program pelatihan dari Fanchisor (yang punya perusahaan)sehingga kurangnya skill dapat di tanggulangi.
2. Secara psikologis pihak Franchisee akan berusaha untuk dapat memajukan bisnisnya itu di samping mendapat bantuan dan bimbingan yang terus menerus dari pihak franchisor karena merasa telah memiliki perusaan yang besar.
3. Populer seketika.
4. Karena sudah populer maka tentu saja perusahaan baru tersebut tidak butuh dana besar untuk promo atau dana untuk kegagalan yang biasa dialami oleh perusaan yang baru berdiri.
5. Seringkali pihak franchisee menerima juga bantuan-bantuan berikut ini:
a. Penyeleksian tempat,
b. Persiapan rencana perbaikan model gedung sehingga sesuai dengan rencana tata kota atau ketentuan lainnya yang berlaku,
c. Perolehan dana untuk sebahagian biaya akuisisi dari bisnis yang difranchisekan,
d. Pelatihan staff,
e. Pembelian peralatan,
f. Seleksi dan pembelian suku cadang,
g. Bantuan pembukaan bisnis dan menjalankannya dengan lancar.

6. Iklan yang ditayangkan di TV, di billboard atau dimanapun mewakili seluruh jaringan Franchise, (iklan gretongan. hehehe)
7. Keuntungan bagi franchisee dari adanya daya beli yang besar dan negosiasi yang dilakukan pihak franchisor atas nama seluruh jaringan franchisee,
8. Risiko dalam bisnis franchise umumnya kecil
9. Franchise mendapatkan hak untuk menggunakan merek dagang, paten, hak cipta, rahasia dagang, serta proses, formula dn resep rahasia milik franchisor,
10. Franchisee memperoleh jasa-jasa dari staff lapangan pihak franchisor,
11. Franchisee mengambil mamfaat dari hasil riset yang dilakukan secara terus-menerus oleh franchisor, sehingga dapat memperkuat daya saing.
12. Informasi dan pengalaman dari seluruh jaraingan franchisee yang ada lewat franchisor dapat disebarkan ke seluruh jaringan yang ada.
13. Seringkali terdapat jaminan exclusivitas bagi franchisee untuk bergerak dalam usaha yang bersangkutan dalam sesuatu territorial tertentu.
14. Lebih mudah bagi franchisee utnuk memperoleh dana dari penyandang dana karena nama besar dan keberhasilan dari pihak franchisor.


Kerugian:
1. Peran yang dimainkan oleh Franchisor sangat besar dengan kontrol yang tinggi sehingga pihak franchisee hilang kemandiriannya;
2. Pihak franchisee harus membayar berbagai macam fee kepada pihak franchisor, yang terms and conditionsnya therefore harus jelas dan dinegosiasi siapa yang harus memikul biaya tersebut:
a. Royalty; pembayaran oleh pihak franchisee kepada pihak franchisor sebagai imbalan dari pemakaian hak franchise oleh franchisee.
b. Franchise fee: biasanya dilakukan sekali saja dan dengan jumlah tertentu pada saat penandatangan akte franchise,
c. Direct expenses: Biaya langsung yang harus dikeluarkan sehubungan dengan pembukaan/ pengembangan suatu bisnis franchise seperti biaya pemodokan pihak yang akan menjadi pelatih dan feenya, biaya pelatihan dan biaya pada saat pembukaan;
d. Biaya sewa: apabila franchisor menyediakan tempat bisnis,
e. Marketing dan advertising fees; Karena franchisor yang melakukan marketing dan iklan, maka pihak franchisee mesti juga ikut menanggung beban biaya tersebut dengan menghitungnya baik secara persentase dari omset penjualan ataupun jika ada marketing atau iklan tertentu.
f. Assignment fees; biaya yang harus dibayar oleh pihak franchisee kepada pihak franchisor jika pihak franchisee tersebut mengalihkan bisnisnya kepada pihak lain biasanya untuk kepentingan persiapan pembuatan perjanjian penyerahan, pelatihan pemegang franchise yang baru dsb.
3. Kesukaran dalam menilai kualitas franchisor;
4. Biasanya kontrak franchise berisikan juga pembatasan-pembatasan terhadap bisnis franchise dan ruang gerak dari pihak franchisor,
5. Kebijakan-kebijakan pihak franchisor tidak selamanya berkenaan di hati pihak franchisee,
6. Franchisor bisa jadi membuat kesalahan dalam kebijakannya,
7. Turunnya reputasi dan citra dari merek bisnis franchisor karena alasan yang tidak terduga-duga sebelumnya.